Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2015

Reposisi Wilayah Perbatasan Sebagai Beranda dan Pusat Pertumbuhan Ekonomi

  Pengantar           Sejak meningkatnya tekanan internal dan eksternal dalam persoalan domestik dan bilateral, isu wilayah perbatasan kini menjadi agenda yang tak dapat dianggap sebagai masalah sepele. Tekanan internal berkaitan dengan persoalan tuntutan kesejahteraan oleh masyarakat yang tinggal di sepanjang wilayah perbatasan.   Tekanan ini muncul sebagai reaksi atas kesenjangan yang sangat menyolok terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat di negara-negara yang berbatasan langsung dengan wilayah Indonesia. Sebagai contoh yang mudah ditemukan adalah rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat di wilayah perbatasan antara Kalimantan dan Negara Malaysia. Sementara tekanan eksternal berhubungan dengan persoalan persinggungan antar negara baik di darat maupun di laut. Permasalahan tersebut antara lain delineasi, demarkasi, limitasi, kejahatan lintas batas dan aspek sosial-ekonomi-budaya-pertahanan dan keamanan (Kausar, 2009). Dua tekanan pokok tersebut menggambarkan sedemikian