Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2021

Mengendalikan Kekuasaan Pemerintahan

  Oleh. Muhadam Kata Prof. Von Schmid, guru besar di Brussel (1959), sebagaimana abstraksi ide Aristoteles, para pemikir terbaik percaya bahwa aristokrasi adalah bentuk ideal dalam pemerintahan. Mereka percaya para aktor pemerintahan yang memiliki kemampuan berfikir lewat akal sehat mampu memecahkan setiap masalah. Tapi aristokrasi rupanya punya penyakit bawaan, yaitu lupa diri hingga asyik mencitrakan diri agar masyhur di tengah masyarakat (timokrasi) . Kritik terhadap aristokrasi mendorong lahirnya oligarchi. Sekumpulan orang berlebih yang kata Abraham Maslow pada titik tertentu tak perlu sibuk memikirkan urusan perut, tapi bagaimana mengaktualisasikan diri pada masyarakat dengan semua harta kekayaan yang dimiliki. Sayangnya olirgarchi punya virus bawaan pula, mereka hanyalah kumpulan para pemodal (kapitalis) yang lupa diri dan menyedot keringat kaum papa. Hasilnya mereka yang berlebih melaju kaya, yang miskin terkesan dipelihara, tumbuh dan berkembang menjadi subjek eksploit

Role Play Kepemimpinan Pemerintahan

Oleh. Muhadam Labolo Tensi aparat versus kekuatan-kekuatan sosial meningkat. Suhunya bisa diraba lewat media sosial. Dinamika pro & kontra tampak sulit reda. Jalan keluarnya seperti tertutup oleh banyak teka-teki, mulai isu Baliho hingga letupan di jalan tol. Aparat kokoh dengan sikapnya, semua kekuatan yang cenderung mendominasi ruang publik, tak patuh hukum, serta sumber pertikaian disangka musuh negara. Sekalipun penegakan hukum di benak publik terkesan memilih bambu besar, tapi efek psikologis yang ingin disampaikan mungkin agar ketakutan dengan sendirinya merayap lewat pori-pori ke jantung hingga ekspresi liar yang membahayakan eksistensi negara reda.   Kekuatan-kekuatan sosial tak tinggal diam. Sinyal protes di desain dan dikirim lewat meme, diksi bernada sinisme, bahkan metafora lucu yang tak habis di produk saban hari. Perang opini dan argumentasi memadati lalu lintas media baik jaringan pribadi maupun kelompok. Perang senyap terjadi sedemikian alot, walau di alam realitas