Sentimen Kepemimpinan Tanpa Regenerasi
Oleh. Dr. Muhadam Labolo Isu sentimen kepemimpinan dalam pembangunan bukanlah hal baru, bahkan menjadi menu tahunan mahasiswa Institut Ilmu Pemerintahan dan IPDN dalam setiap penelitian meskipun berskala mikro di level Desa, Kelurahan, Kecamatan hingga Kabupaten/Kota. Dengan waktu dan biaya terbatas tentu saja hasil penelitian kita bersifat kasuistik lewat metode kualitatif. Namun bagaimanakah sentimen kepemimpinan dalam pembangunan pasca desentralisasi dan otonomi daerah dewasa ini? Penelitian Indonesia Governance Index (IGI) menunjukkan pada kita bahwa sentimen kepemimpinan yang kuat dapat mendongkrak kinerja dan performance pembangunan di daerah. Daerah-daerah yang sebelumnya dinakhodai oleh kepala daerah populer dan energik sekelas Gamawan Fauzi di Sumbar dan Fadel Muhammad di Gorontalo menampakkan peringkat ketiga dan kedelapan (IGI, 2008). Namun sepeninggal mereka, daerah-daerah tersebut kini terpuruk hingga berada di peringkat ke 20 dan 22 (IGI, 2013). Demiki