Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2015

Menggugat Superioritas Demokrasi Liberal, Catatan Atas Makalah Ryaas Rasyid

Oleh. Dr. Muhadam Labolo           Kebebasan (liberty) dan keamanan (security) adalah dua variabel utama yang melandasi tujuan utama terbentuknya pemerintahan. Kedua variabel tersebut pada akhirnya bermuara pada variabel kunci yaitu terciptanya kesejahteraan masyarakat (welfare state) . Kebebasan menjadi modal bagi setiap individu untuk mengekspresikan setiap gagasan yang dimiliki sepanjang tak merugikan orang lain. Disebagian besar negara Eropa dan Amerika, kebebasan menjadi modal paling berharga sehingga melapangkan setiap ide hingga ke puncak paling tinggi yang dilindungi negara.   Namun perlu diingat bahwa disepanjang penggunaan kebebasan bagi setiap warga negara terdapat variabel keamanan sebagai instrumen yang membatasi meluapnya kebebasan hingga menjadi ancaman bagi orang lain.   Batasan kebebasan yang kemudian menjadi salah satu inti dari pemaknaan atas demokrasi pada akhirnya mesti dibatasi ketika berhadapan dengan kebebasan orang lain. Disinilah pentingnya peranan

Membumikan Kemandirian Praja

Oleh. Dr. Muhadam Labolo           Kini kita semakin menyadari bahwa sumber kemakmuran masa depan tak lagi bersandar pada seberapa besar sumber daya alam yang melimpah ( comparative advantage ), sebab pada saatnya sumber daya alam semacam itu akan lapuk, tak bertumbuh dan tak berkembang.   Kita percaya, bahwa sumber kemakmuran bergeser pada persoalan competitive advantage yang meliputi kecerdasan, visi dan gagasan besar, semangat pantang menyerah, percaya pada kemampuan diri sendiri sehingga tercipta kemandirian politik, ekonomi dan budaya. Diluar semua itu tentu saja diperlukan keyakinan yang teguh lewat doa untuk terus mengucap syukur kepada Yang Maha Pencipta. Dalam hubungan itulah maka dunia pendidikan menjadi garda terdepan untuk menciptakan insan manusia yang unggul dan berkarakter.   Inti orasi ilmiah Ketua DPD RI (Irman Gusman) lewat tajuk Pembangunan Sumber Daya Insani yang Unggul dan Berkarakter Menghadapi Era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada Dies Natalis ke-5