Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2015

Dari Realitas Politik Pemerintahan Ke Ingatan Kybernology

Oleh. Muhadam Labolo           Munculnya kepemimpinan pemerintahan yang berupaya menjaga jarak dengan daya magnet politik seperti membangunkan kembali spirit ilmu pemerintahan dalam perspektif kybernologi .  Penting disadari bahwa menguatnya dukungan grass root (akar rumput) terhadap fenomena kepemimpinan pemerintahan Jokowi, Ahok, Risma dan Ridwan Kamil merupakan sinyalemen bahwa pemerintahan yang lebih adaptable kedepan adalah pemerintahan yang lebih kualitatif dan steril dari bayangan politik . Dua kata terakhir akan menjadi indikasi kuat pentingnya menghangatkan kembali ilmu pemerintahan yang padam pasca perginya desainer Kybernologi Taliziduhu Ndraha. Tekanan pada aspek lebih kualitatif bermakna bahwa perilaku ‘blusukan’ yang dilakukan oleh keempat pemimpin itu dengan style masing-masing tidak saja menyentuh nurani masyarakat luas, namun mampu menyerap berbagai persoalan mendasar secara face to face sekaligus mampu menyiapkan formula yang tepat untuk menjawab berbagai pers

Mengenang Sartono, M. Jaffar dan Indrarto

Oleh. Muhadam Labolo Terinspirasi buku Yudi Latif tentang Mata Air Keteladanan, Pancasila dalam Perbuatan (Mizan:2014) sebagai kelanjutan buku pertama Negara Paripurna, Historisitas, Rasionalitas dan Aktualitas Pancasila (Kompas Gramedia:2011), serasa penting membicarakan sosok yang pernah dekat dilingkungan kampus IPDN dari pada menemu-kenalkan tokoh-tokoh besar penuh inspirasi kesederhanaan dan kejujuran seperti Hoegoeng Iman Santoso (mantan Kapolri era Soeharto) atau Baharuddin Lopa (Mantan Jaksa Agung era Gus Dur).  Nama Sartono Hadisumarto bukan semata-mata karena beliau mantan Ketua STPDN pertama (1990-1995), lebih dari itu sederetan pengalamannya sebagai mantan pegawai militer berpangkat Mayjend hingga pernah menjabat Bupati Kampar di Provinsi Riau (1979-1984). Bagi saya, Sartono Hadisumarto adalah salah satu sumber mata air keteladanan selain Indrarto dan Kolonel M. Jaffar selaku pendamping setia selama menjalankan tugas sebagai Ketua STPDN pertama. Saya pikir merekalah Pan