Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2013

Tragedi Sekolah Binatang, Sebuah Renungan

Oleh. Muhadam Labolo Tulisan singkat seorang kawan dosen di kampung halaman tentang kebiasaan mahasiswa mencari nilai dan bukan ilmu cukup menggelitik bagi sesama profesi di bidang pendidikan. Catatan tersebut mengandung idealisme seorang dosen yang saya kira mulai langka ditemukan diberbagai perguruan tinggi dewasa ini. Maklum, banyak dosen dan guru kehilangan idealisme dan bersikap pragmatis di tengah dilema pilihan hidup yang semakin sulit. Raibnya idealisme membuat sebagian dosen dan guru tak malu melepas kesejatiannya sebagai pahlawan tanpa jasa yang mulia nan agung . Menjadi dosen dan guru merupakan pilihan yang tak berbeda dengan profesi lainn ya, sekalipun ia memiliki kekhususan sebagaimana makna yang terkandung didalamnya. Guru, dalam bahasa sanskerta merupakan paduan kata ‘ gu ’dan ‘ ru ’ . Y ang pertama merujuk pada kegelapan ( darkness ) , dan yang terakhir bermakna terang ( light ). Arti nya, seorang guru berkewajiban mengantarkan siswanya dari ketidaktahuan

Bongkar Kebiasaan Lama

Oleh. Muhadam Labolo           Menjelang transisi kepemimpinan di lembaga pendidikan pamong satu-satunya di muka bumi ini, saya ingin menitipkan empat agenda penting yang semestinya menjadi pekerjaan rumah siapapun yang akan menjadi rektor di sekolah bergengsi namun keropos akibat gejala osteoporosis di akhir tua.   Penyakit ini jamak di kaum hawa, namun bukan mustahil menyerang sekelompok pria usia paruh baya akibat doyan daun muda . Tanpa agenda yang jelas, lembaga akademik semacam ini tak lebih dari sekedar kantor satuan polisi pamong praja, lengkap dengan atribut berikut kenderaan operasionalnya. Sekali lagi, tanpa agenda jelas, semua kerja keras kita selama 23 tahun terakhir tak pernah mencapai titik tertinggi dari peradaban pamongpraja, kecuali cacian dan umpatan publik yang tak henti-hentinya. Meminjam penulis masyarakat prismatik Riggs (1985), sebuah organisasi semakin tua seharusnya semakin adaptif terhadap lingkungannya, dan bukan sebaliknya. Agenda pertama , perlunya