Pengalaman Desentralisasi di Indonesia Sebuah Potret 17 Tahun Terakhir
Oleh. Muhadam Labolo Pengantar Perbincangan Pertama-tama saya mengucapkan terima kasih atas undangan Bagian Kerjasama IPDN (Ibu Dr. Layla) yang telah memaksa saya dengan cara stealing untuk dipersandingkan dengan Prof. Ronald dari Gronigen University Belanda. Saya pikir beliau menelpon saya untuk seminar di Belanda sehingga saya dengan segera menyatakan tidak bersedia karena waktu yang sempit serta padatnya acara dengan Provinsi DKI Jakarta dalam rangka Musrembang. Dengan tema besar yang diberikan yaitu D ecentralization and Governance in Indonesia Perspective, saya diminta secara khusus untuk berbicara tentang pengalaman desentralisasi di Indonesia. Tentu saja topik yang disodorkan dengan limitasi waktu seperti ini tidaklah cukup untuk menggambarkannya secara komprehensif tentang bagaimana pengalaman desentralisasi di Indonesia yang jika dilihat dari usianya kini (17 tahun) rasa-rasanya sedang memasuki masa aqil baliq sehingga ibarat wanita cantik terkesan semakin dewas