Mengembalikan Marwah Kemendagri, Sebuah Respon Akademik
Oleh. Muhadam Labolo Sebuah Webinar dengan headline Merekonstruksi Marwah Kemendagri yang dilaksanakan BPSDM rasanya memberi magnet yang kuat untuk direspon secara akademik. Saya meraba dialektika itu lahir karena urusan dan eksistensi kemendagri dalam 10 tahun terakhir seakan mengalami pergeseran. Visinya terasa melemah, sebagian urusannya berpencaran ke instansi lain, desa misalnya. Eksistensinya yang selama ini didukung oleh UU 39/2008 sebagai salah satu Triumvirat seperti terdistorsi di kelas kesekian bahkan portofolio, termasuk masa depan IPDN. Menurut saya, ada baiknya kita pahami akar kemunculan Kemendagri sebagai kementrian induk (babon) sekaligus satu diantara Triumvirat yang disebut eksplisit dalam undang-undang tersebut. Secara faktual departemen of home affairs dihampir semua negara tetap eksis. Agar rujukan norma tersebut memiliki basis akademis, ide Thomas Hobes, Jhon Lock, Montesque, Imanuel Kant, Van Vollen Hoven, dan Logemann menjadi spirit dalam artikel