Menyiapkan Kepemimpinan Pemerintahan
Oleh. Muhadam Labolo Dua kandidat terbaik secara resmi diumumkan partai sebagai calon presiden Indonesia (2024-2029). Publik menunggu sisanya sebagai pelengkap kompetisi. Bisa jadi Anies, Ganjar, Prabowo dan lainnya. Episode terakhir tentu tinggal menanti calon wakil presiden, sekaligus menguntak-atik pasangan agar merepresentasikan kemajemukan identitas, idiologi maupun kultural. Menyiapkan pemimpin bukan perkara gampang. Idealnya disiapkan sejak tumbuh hingga berkembang. Di negara monarchi pemimpin cukup ditunggui brojol dari rahim pendahulunya (was born) . Legitimasinya bersifat tradisional. Di negara non monarchi pemimpin mesti dikembangkan (was created) lewat mekanisme partai politik. Legitimasinya dapat bersifat rasional maupun kharismatik. Logikanya, semakin banyak partai semakin banyak stok kepemimpinan. Oleh sebab kekuasaan termasuk sumber daya langka, maka semakin ke puncak semakin padat kompetisinya. Berebut posisi kepala desa tentu tak seriuh meraih posisi presiden. Jum