Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2024

Mengapa Reuni Tak Boleh Alpa

Oleh. Muhadam Labolo Reuni bermakna pertemuan kembali (re & union). Pertemuan tak hanya sebatas fisik, namun temu ingatan, untuk merawat kenangan yang lama mengendap di back mind . Memori itu tak cuma terisi bagian terindah, juga bagian samar dan gulita yang perlu diberi alasan esok lusa. Reuni punya banyak fungsi. Pertama, memutar hafalan di hippocampus  otak. Locus  itu berhubungan dengan gejala alzheimer  alias Penurunan Daya Ingat Perlahan (PDIP). Kita semua bukan saja akan memasuki masa pensiunan, juga era kepikunan berjamaah. Cirinya, sering lupa, termasuk istri sendiri. Terbayang antrian registrasi di reuni berikutnya dengan suara pekak. Bukan karena peserta marah terinjak kakinya, tapi mengulang-mengulang nama sambil berteriak keras. Penanya mungkin lupa nama ingat wajah. Sebaliknya yang ditanya mengalami sindrom kepikunan ditambah berkurangnya pendengaran, atau lupa alat bantu. Kedua , reuni berfungsi memperbaiki fungsi nucleus accumbens . Sejenis elemen di otak yang meng

Mencegah Pembusukan Kepala

Oleh. Muhadam Labolo Kata Marcus Tullius Cicero (106 SM), rotten fish from its head . Ikan busuk dari kepala. Pesan pokoknya, upaya mencegah kerusakan sistemik dalam pemerintahan sebaiknya dimulai dari kepala. Kelalaian kita memperbaiki bagian vital itu pada akhirnya meresap ke bagian landai secara terstruktur, masif dan terencana. Kepemimpinan pemerintahan setidaknya membutuhkan nilai kognitif, psiko dan afeksi sebagai prasyarat utama. Ketiganya meliputi kejujuran (shiddiq), akuntabel (amanah), komunikatif (tabligh) , serta kecerdasan (fathonah). Keempat hal itu tentu dapat diturunkan kedalam dimensi dan indikator praksis. Setelahnya, kita baru butuh syarat pelengkap internal seperti pendidikan, rekam jejak, jejaring, dan visi (Said, 2024). Pendidikan untuk meyakinkan syarat formal kecerdasan. Rekam jejak meyakinkan pengalaman tentang profesionalitas. Jejaring meyakinkan relasi pada basis. Sedangkan visi meyakinkan kita soal kepemilikan mimpi yang kelak diraih dengan realistis. Sis

Kenangan Bersama Jamhur

Oleh. Muhadam Labolo Jamhur, NPP. 04. 2582, lahir di Sebubus, 22 Mei 1973, usia 51 thn di pas reuni nanti (22-24 Mei 2024). Ia anak ke 7 dari 10 bersaudara. Tugas di Sintang sebagai Sekretaris Kesbangpol setelah lama jadi Camat. Meninggal hari ini di RS Pratama, gejala jantung. Jamhur pernah sebarak dgn saya di tingkat Madya (Sumbar dan Kalsel Atas). Beliau rajin olah tubuh ketika di Manglayang. Saban sore dan sebelum tidur Ia suka mengangkat Barbel kecil buat menguatkan otot di kedua lengan, bahu dan dadanya. Ia wafat meninggalkan 3 orang anak. Istrinya lurah di Sintang. Suatu kali saya bersenda gurau dengannya ketika Ia sedang menegangkan otot di depan cermin westafel. "Jam, jangan kelebihan angkat Barbel kau, nanti payudaramu melebihi putri tuh."  Beliau tersenyum menahan tawa agar beban barbel tak jatuh. Dia suka meregangkan tangan berkali-kali agar otot dadanya lebih berwibawa dengan baju dinas. Kadang canda kami sampai bikin kuping panas. Jamhur orang baik. Dia termasuk